Selasa, 26 Maret 2013

ibu,ini tulisan kecil dari buah hatimu..

Sekarang genap umurku menginjak umur 15 tahun,umur yang mungkin bisa dikatakan sudah harus bisa mulai merintis jalan untuk masa depannya kelak,tapi aku tahu jalanku tidak mudah,banyak halangan dan rintangan yang mungkin akan aku temukan nanti,tapi dari sekian banyaknya perjalanan hidupku nanti,aku tidak akan pernah lupa bahwa ada sosok yang luar biasa disampingku,sosok luar biasa itu adalah IBU,sekarang umurku memang benar menginjak umur 15 tahun,tidak terasa,ya memang tidak terasa memang,sedikit melihat kebelakang,tepat 15 tahun silam aku masih berada didalam kandungan seorang wanita pilihan tuhan,wanita yang luar biasa,wanita yang memiliki raga yang bisa dibilang lemah,namun memiliki kekuatan yang luar biasa,iya wanita yang kuat,wanita yang tegar bagaikan karang yang dihempas deru ombak,kusebut wanita luar biasa itu IBU...
 

Ibu,mungkin kini umurku sudah pantas dibilang remaja,dan tentunya umurku sekarang bisa dibilang umur yang tidak pantas dibilang anak kecil lagi,aku sudah tumbuh besar menjadi anak yang cukup kuat dibanding aku pada waktu itu,waktu dimana aku hanya bisa menangis dan merengek didepan mu. Fisik ku sudah berubah sekarang,aku jadi terlihat lebih tegap dan terlihat lebih tegar untuk menghadapi setiap ejekan teman sepermainan ku,beda dengan aku yang dulu hanya bisa merengek dan menangis karena menjadi ejekan teman sepermainan ku,karena tubuhku yang masih terlihat kecil.

Tapi kau tau ibu,dibalik bertambahnya umur dan perubahan fisik ku sekarang,aku  masih merasa tetap sama seperti dulu bila sedang sedih,dan pastinya aku akan terlihat cengeng dihadapanmu,aku masih sering merengek dan menangis,meskipun hal yang menyebabkan rengekan dan tangisan ku kini berbeda,bukan akibat ijekan seperti waktu aku kecil dulu,hal  yang membuatku seperti itu adalah,hidup yang aku lihat sekarang,ketidak adilan lingkungan baruku,ketidak samaan pandangan teman-temanku terhadap hal yang aku pandang,itu semua membuatku kesal,murung,dan terkadang mebuat benci hidup ini.apalagi saat ini aku sudah tau apa itu perasaan terhadap lawan jenis ku,sekarang,anak mu ini sudah tau apa yang namanya cinta ibu,hehehe aku sudah besarkan sekarang? Aku sudah mengenal apa itu perasaan suka,aku juga sudah tau istilah pacaran,Nah tau kah kau ibu,yang namanya cinta itulah salah satu hal yang menyebabkan aku sering merengek dan menangis,aneh memang,kenapa aku seperti itu ya..

Ibu,untuk saat ini aku hanya ingin menulis sebagian perasaanku terhadap mu,rasa cintaku,rasa sayang ku terhadapmu,rasa menyesalku yang belum bisa memberimu kebahagian dan rasa bangga terhadap diriku,melalui tulisan ini pun aku ingin menulis permintaan maaf ku yang teramat sering membuat hati ibu sakit bahkan terluka akibat tingkah laku dan ucapanku.
Tulisan ini aku tulis karena aku tahu,begitu sulitnya bibir ini untuk menceritakan semua perasaan ini,aku pun kadang tidak tahu harus pada siapa aku menceritakannya,diri ini begitu angkuh dan gengsi untuk menceritakannya,  walaupun hanya ucapan terimakasih atas semua kasih sayang yang selama ini ibu berikan padaku.

Ibu,hal pertama yang ingin aku ucapkan padamu,aku sangat mencintai dan menyayangi ibu lebih dari apapun,dari sekian banyaknya hal yang bersinar di dunia ini,ibu tetap yang paling bersinar ,ibu yang selalu menyinari setiap kegelapan hati ini,ketika hati ini terlalu gelap akan kesombongan dan keangkuhan,sinarmu menyinari,dan memberikan cahaya agar hatiku tak lagi didiami oleh kegelapan,kata-katamu,nasehat-nasehat terbaikmu,bagai riak air yang mengalir,menyejukan hati disaat hati ini panas akan keegoisan dan amarah yang secara perlahan akan membutakan logika dan nalarku.

Disaat aku mulai terbang tinggi,ibu hadir untuk senantiasa mengingatkan ku agar tidak terbang terlalu tinggi agar aku tak kehilangan arah dan tetap berpijak pada tanah yang selama ini aku pijak.

Ibu,ibu tahu tidak,aku sangat menyangimu ibu,melebihi dari apapun yang bersinar didunia ini,lebih dari apapun yang bergemerlapan didunia ini,karena dengan kasih sayangmu lah hidupku jauh lebih bersinar,dan bergemerlap. aku masih ingat waktu aku masih kecil dulu,ibu selalu membawaku kemanapun ibu pergi,ibu selalu menjaga ku saat itu,bahkan menjaga tidur ku dengan awas,tanpa menghiraukan rasa kantuk dan lelah yang tengah ibu rasakan. bila saatnya tiba nanti,disaat raga ibu tak lagi mampu menopang,disaat raga ibu tak mampu lagi bergerak leluasa,aku ingin ada disampingmu,menjagamu,menjaga tidurmu dengan awas,memberikanmu kasih sayang yang dulu ku dapatkan darimu.

Ibu,meskipun hidup kita tidak bergelimang harta,meski dari keadaan ekonomi kita bisa disebut sederhana,tapi hal itu tak akan mempengaruhi rasa sayang dan cintaku terhadap mu,tanpa mengesampingkan sosok ayah yang tegar di tengah-tengah kita,yang tak pernah  lelah mecari nafkah untu kita,aku cinta kalian.oh iya ibu,Kau tahu ibu,meskipun keadaan kita seperti ini,aku merasa beruntung,aku beruntung bisa lahir,tumbuh dan hidup disekeliling orang yang hangat dan penuh kasih sayang seperti ibu dan ayah,aku merasa jauh lebih kaya,karena harta yang memang hakiki yang aku butuhkan bisa kudapatkan dari kasih sayang kalian,itu membuat ku merasa sebagai manusia yang paling beruntung yang telah tuhan ciptakan.

Terima kasih atas segala kasih sayang yang telah ibu berikan kepadaku,selama 9 bulan dalam rahim mu,entah apa yang aku rasakan,aku tak tahu,mungkin selama 9 bulan itu pun aku telah banyak merepotkan mu,membuat mu kesakitan setiap  hari,kerena harus mejaga dan merawatku agar kelak saat aku terlahir kedunia,aku menjadi anak yang sehat tanpa kekurangan sesuatu apapun.

Setelah lahir,mungkin ibu bahagia melihat wujud kecilku,bila saat ini aku bisa melihat moment itu mungkin aku akan sama seperti ibu,namun kebahagianku saat meihat itu jauh melebihi bahagia yang ibu rasakan,kenapa?aku akan jauh lebih bahagia karena aku terlahir dari rahim seorang wanita luar biasa sepertimu.

Saat aku mulai berbicara dan mulai belajar untuk berjalan,beberapa kali aku terjatuh,dan aku tahu,ibu pasti dengan khawatir mengawasi usahaku tersebut,tak hentinya ibu mengajari ku berjalan,dengan penuh kesabaran,sampai akhirnya akupun bisa berjalan,sampai saat ini,sampai sekarang,iya sampai sekarang,bahkan sampai saat ini pun aku masih sering sekali terjatuh namun ibu tetap sama,ibu masih tetap sabar membantu ku untuk berdiri disaat aku terjatuh,menuntunku dan memapahku disaat aku belum sanggup untuk berdiri setelah aku terjatuh. didunia yang kini sudah harus ku hadapi dengan kekuatan ku sendiri.

Aku ingat saat ibu mengajariku untuk belajar untuk pertama kalinya,awalnya aku tidak sanggup,namun dengan perlahan,dan dengan penuh kesabaran ibu senantiasa mengajariku,agar aku bisa memahami pelajar tersebut,bahkan sampai saat ini,ibu masih tetap sabar ibu,mengajari ku dan memberiku pemahaman agar aku bisa memahami hidup ini,nasehat-nasehatmu yang tak pernah habis untukku membuat aku bisa belajar dan bisa lebih berpikir dan memahami pilihan hidup terbaik seperti apa yang akan aku ambil.
Ibu,Maafkan aku telah banyak manyakiti hatimu,maafkan aku ibu yang selalu mengecewakan mu,dengan tingkah laku dan ucapanku yang sering melukai hatimu.aku tak sepantasnya berkata yang melukai hatimu itu,namun kadang emosi dan keegoisan ini mengalahkan dan menguasai diriku ini,mungkin bukan hal itu saja,terlalu banyak kesalahan ini yang sering ku perbuat terhadapmu.

Maaf kan aku yang selama ini selalu membentak,dan mengacuhkan perintahmu ibu,maafkan aku yang dengan sombong dan gengsinya susah sekali berterimakasih atas semua yang ibu berikan.
Maafkan aku juga ibu,aku belum bisa berbakti dengan baik selama ini..
Aku sadar ibu,aku lebih mudah mengucapkan terimakasih dan permintaan maaf kepada orang lain dibanding mengucapkannya untuk ibu.

Entah bagaimana hancurnya aku ibu,bila suatu hari nanti ibu meninggalkan aku sendirian..
Betapa menyesalnya aku,jika suatu hari nanti ibu meninggalkanku disaat aku belum bisa memeberikan kebahagian dan kebanggaan untuk ibu..

Aku tidak tahu harus kepada siapa aku bercerita tentang keluh kesahku disaat kegundahan datang,mungkin hanya berdoa dan berserah diri kepada tuhan sajalah yang bisa aku lakukan,sebagaimana yang dulu ibu ajarkan kepadaku..

Harus kepada siapa aku bisa memberi kebahagian bila kelak aku berhasil karena jerih payahku,kalo ibu tidak ada lagi disampingku nanti.

Jika suatu saat nanti kita terpisah,jika suatu saat kita dipisahkan oleh kematian,mungkin saat itulah saat-saat dimana aku akan merasa hancur,karena kita tidak akan bisa lagi tertawa bersama,merasakan kebahagian dan kesedihan,kita sudah terpisah,namun rasa cinta dan sayangku terhadap ibu tidak akan pernah mati,dan aku sangat bersyukur bisa menjadi buah hati ibu,dan merasakan indahnya hidup bersama ibu,suatu saat nanti jika jiwa ini terpisah dari raganya,dan jika tuhan mengizinkan keinginanku,aku ingin di istirahatkan disamping tempat perisitrahatan mu ibu.

Tapi Sebelum waktu dimana kita akan terpisah,dan sebelum ibu pergi,ingin sekali aku bisa berbakti dengan sungguh-sungguh,seperti harapan ibu,membahagiakan ibu dan membuat ibu bangga kepadaku sebagai buah hati ibu. Ingin sekali aku membasuh kakimu dan mencium kakimu sambil bersimpuh memohon maaf atas semua kesalahan yang terlalu banyak aku lakukan.. 

ibu,aku menulis ini menggunakan hatiku,walau tidak semua apa yang aku rasakan dapat aku tulisakan,tapi,tulisan kecil ini setidaknya bisa kutulis dengan cukup baik,dan semoga bisa mewakili perasaan ku terhadap ibu,aku bangga menjadi buah hatimu,aku bersyukur bisa terlahir kedunia ini dari rahim seorang wanita yang luar biasa sepertimu. ibu,aku sayang sekali kepadamu,melebihi apapun yang aku miliki sekarang dan sampai kapanpun perasaanku ini tidak akan pernah berubah...


Dari buah hatimu yang sangat mencintai dan menyangimu...

Aku bangga menjadi buah hatimu :*

Bunda … ini aku putra mu
Bunda … aku kangen sama bunda
Bunda … aku rindu kehangatan bunda
Bunda … aku rindu kasih sayang bunda

aku masih ingat…  Saat Bunda menyuapiku makan
aku masih ingat… Saat Bunda mengantar ku ke sekolah setiap pagi
aku masih ingat… Bunda gelisah disaat aku sakit
aku masih ingat…  di tengah malam Bunda menyelimutiku

Bunda kau telah mengajarkan ku kasih sayang
Bunda kau telah mengajarkan ku ketulusan
Bunda kau telah mengajarkan ku kesetiaan
Bunda kau telah mengajarkan ku Pengorbanan

Bunda… aku bangga jadi putramu
walaupun aku terlahir seribu kali
aku akan memilih kau sebagai Bundaku
aku ingin menjadi saksi perjalan hidup bunda
dari  saat-saat kesusahan, penderitaan, tangis dan bahagia.

Bunda maafkan putramu terkadang marah
ketika tidak ada nasi di meja makan
Bunda maafkan putramu terkadang murung
kareana Bunda suruh ini… itu…
Bunda maafkan putramu ini
karena tidak bisa mengerti Bunda
pernah aku berfikir bahwa aku telah dewasa dan bisa sendiri tanpamu
Tapi Ternyata aku ga kuat bunda :'( 
Bunda sekarang putramu disini sendirian menghadapi dunia
perjalan hidup ini semakin terjal dan gelap
terkadang aku bimbang dan bingung
putramu semakin gelisah tampa arah
tapi ucapan Bunda bagai sabda penyejuk kalbu

Bunda….  terkadang aku rindu saat-saat masa kecilku dulu
dimana saat itu aku bermanja-manja dan canda tampa malu
dimana saat itu aku lepaskan semua keluh kesah
dimana saat itu aku bisa menagis…  merengek…

Saat – Saat itu
tidak jarang putramu ini menangis dipangkuanmu
sampai isak tangis sesenggukan
sampai airmata ini habis karena lelah
hingga aku terlelap tidur  dengan belaian di pangkuanmu

Bunda maafkan Putramu ini
yang belum bisa menjadi seperti yang Engkau Inginkan
Bunda maafkan putramu ini yang sering lalai dan khilaf
Bunda Tidak kata ataupun ungkapan yang pantas aku ucapkan
Selain Terimakasih Bunda…

Terima kasih Atas Pelajaran Hidup Bunda
Terima kasih Atas Pengorbanan antara Hidup dan Mati Bunda
Semoga tuhan selalu menyayangimu Bunda
Nama Bunda tidak pernah tergantikan
Terima kasih Bunda
Terima kasih

Terimakasih Bunda :*

Aku rindu,
Suasana pagi di rumah saat bunda memasak sarapan pagi.
Akurindu, saat sakit bunda memijit badanku.
Aku rindu, bunda yang menggodai ku soal pacar baru.
Akurindu, berbelanja bersama bunda hingga tak kenal waktu.
Akurindu, bunda yang kadang ngambek gara-gara digodai Ayah.
Akurindu, bunda yang selalu tau apa yang sebenarnya Aku rasakan.
Terimakasih Allah, 
Untuk anugerah yang tak terhingga.
Lahir dari sebuah keluarga yang luar biasa.
Bunda yang penuh kasih, Ayah yang selalu menjadi panutan.
Mereka adalah orang tua terbaik di dunia.
Terimakasih untuk Bunda yang selalu mengajarkan tentang ketulusan,
Terimakasih untuk Bunda yang memberi pemahaman tentang sabar
Terimakasih untuk bunda yang selalu mengingatkan saat keliru
Terimakasih untuk Bunda dengan sejuta cinta bagi keluarga

My mom Is My Hero :* :)

Kamis, 07 Maret 2013

Masalalu Kita,Bukan Milik Kita

Masa lalu setiap orang bukanlah milik setiap orang. Simpelnya gini, ketika lo beli hape baru dengan jeri payah lo atau dikasih orang atau temen atau pacar atau siapapun, lo bisa bilang kalo hape itu punya lo, karena apa? Karena hape itu bukan bagian dari hidup lo dan lo bukan bagian dari hidup hape itu, mangkanya bisa dikatakan kalo lo pemilik hape itu.

Milik: Bukan bagian dari hidup kita, bukan tempat kita berasal, bukan termasuk rangkaian yang sacral ngebentuk diri kita. Contoh: tadi udah kan, gue contohin “Hape”. Lo bukan siapa-siapanya hape dan hape juga bukan siapa-siapanya lo. Dengan begitu lo bisa bilang kalo hape itu punya lo.

Bagian: Sesuatu yang niscaya menjadi hal yang melekat dalam diri, yang secara makna tidak dapat dipisahkan lagi. Contoh: Tangan dan kaki kita ga bisa dibilang sebagai milik kita, karena mereka adalah bagian dalam hidup kita, yang didalamnya juga ada identitas sebagai “AKU” pada setiap pemiliknya.

Lalu bagaimana dengan masa lalu? Gue rasa pemahaman seperti  “Gue punya masa lalu” atau “Masa lalu kita” dengan meletakkan unsur kepemilikan bisa bikin kita lupa diri dan menganggap bahwa masa lalu itu bukan bagian dari hidup kita.

Sampe sini gue rasa cukup untuk ngasih pandangan gue kalo menganggap masa lalu adalah “milik” setiap orang berati salah besar.

Hidup ini akumulatif(keseluruhan) kita adalah produksi berkelanjutan dari seluruh masa lalu kita, semua orang-orang yang pernah kita kenal dan menjadi bagian kisah adalah orang-orang yang memiliki kontribusi terhadap hidup kita juga. Temen-temen SD, temen-temen SMP, temen-temen SMA, temen-temen rumah, orang yang pernah lo sayang dan orang yang pernah sayang sama lo, orang yang lo benci dan orang yang pernah benci sama lo, lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan seluruh populasi yang lo pernah hadir ditengah-tengah mereka adalah orang-orang yang punya kontribusi ngebentuk lo sampe saat ini.

Berati gini, kita punya kekuatan besar selama hidup ini, jalinan kisah yang lalu terkadang menjadi pendukung setiap langkah lo, apalagi kalo ternyata lo pernah pacaran sama cewe yang cantiknya pake banget dan setelah itu lo ga bisa lagi dapetin cewe secantik dia, tanpa lo sadarin, masa lalu seperti itu bisa ngasih support dialam bawah sadar lo kalo punya cewe cantik itu bukan hal yang mustahil. Gue nulis barusan bukan berarti gue ga pernah punya cewe cantik ya, awas lo mikir gitu.

Kesimpulan sederhananya, banyak orang yang menjadi bagian dalam hidup kita bahkan memiliki kontribusi dalam ngebentuk pribadi kita. Poinnya adalah, “Kita juga bagian dalam hidup banyak orang dan memiliki kontribusi dalam ngebentuk pribadi orang lain”, so, berikan kesan baik kepada setiap orang yang kita kenal. Karena hidup hanya diperuntukkan kepada mereka yang sadar, sadar bahwa berbuat baik bukan lagi merupakan kewajiban, tapi itu bagian dari diri kita.

“Sadarkanlah dirimu bahwa hidup ini cuma sekali, karna kalo dua kali namanya doyan”

Dugem Pertama Kali



Gue gak pernah nyangka, sama sekali gak pernah ngeduga, kalo gue ngerasain juga yang namanya nge-DuGem.
Kejadian ini gue alamin ditengah tengah tahun 2012, saat gue baru-barunya masuk SMA. Gue gak habis fikir, pergi nge-DuGem di Beyond Bar ternyata menjadi salah satu syarat gue resmi masuk kumpulan anak anak gila disekolah. Ya ini syarat lain selain ngemilin beling. Sebuah syarat yang aneh.
Anak anak gue sih bilangnya ini supaya para calon murid tahu kalau dunia malam kaya gimana, karena nantinya kita pada kerja di bidang hospitality
      Ngedenger penjelasan dari kelompok gila ini pertamanya gue sempet bingung,
sebenernya gue itu masuk sekolah menengah atas apa masuk sekolah menjadi seorang dancer yang bertakwa sih? Kenapa mesti dugem dulu syaratnya? Tapi karena gue belum pernah dugem, gue sekalian aja cari tau gimana rasanya dugem, rasa duren apa rasa ketek abang-abang.
        Singkat kata hari H-nya tiba, hari ini gue bakalan ngerasain yang namanya dugem. Gue excited banget. Gue tau bakal banyak cewe menarik di saat dugem nanti. Itulah kenapa pada malem sebelumnya didaerah rumah gue mati lampu masal, ga tau apa hubungannya. 
Well, sebelum berangkat gue nyiapin diri dulu supaya gak terlihat mengecewakan hari ini, banyak banget ritual mempersiapkan diri yang gue lakuin, dimulai dari memilih-milih baju dan kaos terbaik, jas, celana sampe baju anti huru-hara yang bakal gue kenakan nanti. (ini mau dugem apa mau demo?)
        Setelah siap, gue berangkat, karena gue yang gak tau kota Jakarta dengan baik, gue ke lokasi dengan cara andalan gue, NEBENG. Waktu itu gue nebengin temen yang namanya Ebel.
Setelah gue dapet tebengan dan menyelesaikan ritual mix and match baju, gue merasa sudah sangat siap untuk malem dugem pertama gue ini. 
Akan tetapi, ada sebuah kesalahan yang secara gak sadar gue lakuin, gue sama sekali gak mikir sampe sana. 
Karena YANG GUE TAU, dugem itu pakeannya seengganya harus fresh dan enak di liat, itulah kenapa gue butuh waktu extra buat ngaca-ngaca agak lama didepan cermin.

Dan YANG GUE GAK TAU, berangkat dugem naek motor, apalagi dibonceng sama temen yang ngebutnya kaya lagi kebelet boker ditengah gurun pasir adalah sebuah kesalahan besar.
Usaha gue buat terlihat oke hancur seketika. Dengan sangat ngebut rambut gue yang gak seberapa ini, yang udah gue tata khusus buat hari itu jadi acak-acakan, muka jadi penuh debu, dan parfum satu derijen yang gue pake diganti sama bau asep jalanan, apek banget, bau matahari.
Saat itu gue jadi lebih mirip orang yang mau naek gunung tapi salah kostum daripada orang mau dugem.
        Sampe lokasi, gue agak canggung, maklum pertama kali dugem, gue lebih milih ngerapihin diri terlebih dahulu sebelum masuk ke area gemerlap itu, ya usaha yang sia-sia.
Setelah merapihkan diri dan merasa mendingan, gue, Vikry, Dado, Wahyu, Vincen dan si Ebel sang pembawa motor yang gue tebengin tadi, mutusin buat masuk. 
...Yeah it's absolutely DuGem time.
Di deket pintu masuk udah ada beberapa senior gue yang gue rasa udah berdandan abis-abisan buat malem itu.
Yang senior cowo pake topi bulet ala cowboy gitu (gue yakin kalian pernah liat topi semacam ini), jeans, kemeja dan jas, serta sepatu pantovel yang berkilau-kilau kaya abis di semir dari pagi sampe malem. Secara keseluruhan, menurut sense of fashion gue (berasa diri sendiri bener), dandanan mereka itu lumayan matching.
Disini terlihat jelas usaha mereka buat hunting cewe-cewe junior cakep yang nanti pada dateng. 
Yang senior cewe, gak jauh beda.
Mereka pada make rok mini, atau gaun terusan yang bisa nyala-nyala kalau mereka bergerak.
Gaun mereka emang gak terlalu jauh beda sih sama sepatu NEW ERA jadul punya gue  jaman SD dulu. Sama-sama bisa nyala. Yang bikin beda, sepatu gue bisa bunyi, baju mereka nggak.
        Setelah melakukan sesi foto sama anak senior, gue dan anak-anak masuk ke tempat dugem itu.
Tempatnya emang agak kecil menurut gue, gak kaya apa yang gue liat kalo ada acara clubing di tivi, gede 36 B, errr maksud gue gede dan berkilau. *gak fokus* 
Well, sebagai anak bau kencur di dunia dugem, gue yang agak risih sama penampilan gue mutusin buat ke rest room, biar bisa ngerapihin apa yang masih mungkin gue rapihin. Gak lama, anak-anak se-nasip penggemar demasip yang barengan datengnya sama gue pada masuk toilet juga, tentunya dengan tujuan yang sama, dandan.
Walau kedengeran agak banci, menurut gue itulah salah satu cara biar  kita bisa menarik perhatian di saat dugem nanti, selain tiduran diatas paku yang gak masuk itungan.
Setelah bercermin ria, gak lengkap rasanya bagi gue dan temen-temen sebagai anak alay pada umumnya, kalo belum foto-foto didepan kaca toilet.
“Lumayan lah buat ngelengkapin koleksi foto-foto alay gue di toilet-toilet mall dan bioskop terdekat yang masih belum banyak, begitu fikir gue.
         Selesai foto-foto gue langsung cabut ke spot dimana menurut gue emang cozy abis, selain spotnya enak buat duduk-duduk, spot ini juga multifungsi buat gue ngumpulin keberanian buat meluncur kelantai dansa yang agak berombak, spot itu menjadi tempat semedi gue.
Setelah bersemedi cukup lama di pojokan, gue dan temen gue dado mulai menuju lantai dansa, gue degdegan, takut aja tiba-tiba semua pada bubar pas gue mulai ikut membaur, tapi untungnya nggak, gue bersyukur banget.
         Disaat gue lagi semangat-semangatnya senggal-senggol sambil nari, gue dan dado di tegor (baca : batagor *ralat : disapa) oleh seseorang, yang gue sendiri juga gak tau dia siapa, dia nyebutin namanya waktu itu, panggil aja dia mawar (padahal cowo).
Kenalin tuh temen gue”, dia tiba-tiba bilang gitu, sambil dia nya menunjuk ke arah belakang samping kiri gue.
Dan tepat disana terdapat dua pasang manusia yang sepertinya udah ngelewatin musim kawin tiga kali berturut-turut, mereka lagi ciuman. 
Yang gue bingung, si bocah dungu yang barusan nyamperin gue ma dado itu SIAPA?
Kenapa dia tiba-tiba dateng dan bilang kenalin nih temen gue (yang lagi kissing tadi)”?
Lagi juga, apa mungkin gue kenalan sama orang yang lagi ciuman? Ntar pas gue tanya-tanya mereka mau jawab pake apa kalau mulut mereka aja lagi dipake? 
Gue yang gak ngerti sama sekali tujuan kloning keledai itu cuma bisa iya-iya aja. Gak lama bocah tidak jelas itu berlalu juga, mungkin dia bete di iya-iyain aja kali ma gue, tapi bagus lah ini saatnya kembali beraksi.
            Gue lirik jam, jam-nya ngelirik balik, gue kaget.
Gue liat di hape, ternyata udah jam 1 pagi,.
Gak lama ada 3 orang senior cewe yang dipanggil Sahid Angel pada naek-naek meja terus nari-nari, ada yang niup-niup peluit sambil nari yang gue sebut whistle girl (yang cewe ini favorit gue sama dado temen gue :) ).
Ada juga cewe yang lebih mirip orang kesurupan karena salah mantra, dengan tari–tariannya yang gak jelas di atas meja.
Dan terakhir, ada gue. Yang kerjaannya cuma bisa melongo aja disana. Contoh nyata anak kampung yang kaget sama dunia malam yang tadinya cuma bisa di liat di tivi aja sebelumya.
        Akhirnya setelah berjingkrak-jingkrak tanpa arah, anak-anak udah pada kehausan, kita mutusin buat pada patungan beli minuman di bar, temen gue pun pergi ke arah bar, sebelum dia pergi gue mesen temulawak sama temen gue itu, dan gue kena gampar, gak adil banget menurut gue, padahal gue udah masuk angin.      
Waktu minuman dateng, kebodohan yang terjadi semakin memperjelas kalau kita sama sekali gak cocok berada di club.
Waktu minuman hasil patungan dateng, tingkah anak-anak kebanyakan aneh-aneh, ada yang sok minum sekali banyak, ada yang pengen nambah beli lagi padahal dia aja gak ikut patungan, ada yang langsung pusing pengen muntah (percayalah ini bukan gue), dan ada juga yang sebelum minum baca bismilah karena kebiasaan padahal minumannya aja udah haram, manusia tolol tapi beriman. 
Setelah minuman abis gue yang masih haus pergi ke bar buat mesen minuman, kali ini bukan temulawak karena gue tau bakal kena gampar kalau mesen gituan, kali ini gue mesen jamu buyung upik, gue emang gak kena gampar setelah mesen, gue cuma di lemparin botol sama bartendernya, dia marah-marah gak sudi dikira tukang jamu. 
 Gue heran, mereka jual minuman tapi kok gak lengkap yah? hhaha.
       Setelah situasi agak sepi gue dan anak-anak pun mutusin buat cabut sebelum matahari terbit, saat perjalanan pulang gue sempetin buat makan pecel lele dengan niatan bau alkoholnya ketimpa sama bau lele, walaupun ternyata hasilnya gak sesuai harapan, karena baunya malah membaur gak karuan. 
Sampe rumah gue tidur seharian dan bangun malem harinya, pas bangun gue cuma bisa cekikikan aja kalau inget pengalaman absurd gue nge-dugem.
Gue pun berjanji kalau bisa gue gak akan ngedugem lagi nanti karena agak aneh aja sensasinya, sensasi yang gue gak terlalu suka, gak bisa gue jelasin sama sekali.
        Tapi ada pelajaran moral yang gue dapet dari pengalaman dugem hari itu, gue harus siapin bekal minum susu jahe kalo mau dugem-an buat ngurangin resiko masuk angin.

So, salam ajep-ajep kawan

orang orang dari masalalu

Rasa jengah akan keterlibatan waktu yang membuat gue seakan diburu oleh target hidup gue sendiri membuat gue melamun.

Didalam lamunan petang itu, fikiran ini membawa  gue kabur dari keberadaan gue sendiri dihari ini, lalu mengasingkan gue pada sebuah zona masa lalu sana.

Sebuah zona yang sangat ingin gue lupakan.

Seketika sesak, kesal, sesal menyusupi hati gue dan mengembang perlahan memenuhi setiap rongga didada ini. Sesak, sesak sekali.

Gue gak mau ini. Gue gak mau dihantui ‘mereka’ orang-orang dari masa lalu. 

Gue ingin berdiri kokoh di sebuah tempat di masa depan sana memunggungi ‘mereka’. Menjadi seorang pelupa ulung terutama akan setiap hal yang berhubungan dengan masa lalu.

Hei, apa kalian pernah dibawa lari waktu kemasa lalu? Kemudian melihat mereka orang-orang dari masa lalu yang sangat ingin kalian lupakan. Siapapun. Mungkin saja mantan pacar kalian, teman, sahabat dan setiap orang yang berasal dari masa lalu dengan sebuah alasan dan pembenaran kalian masing-masing.

Gue yakin itu sangatlah gak enak. Bukankah menyakitkan? Ya perasaan itu.

Belakangan, -setelah melalui rentetan kejadian baru dan menemui orang-orang baru dalam hidup gue- gue pun berfikiran bahwa menjadi bijak adalah tahu kapan melepas setiap hal yang sudah tidak lagi membuat kita bahagia atau memang ingin lepas dari kita. Dan itu sudah gue lakukan. Tapi tidak terlihat sukses sepertinya.

Ya seperti halnya hari ini gue dibawa lari memori ke zona masa lalu (lagi). Gue kembali dibuat meraba-raba masa lalu gue yang samar dan gelap. Disaat itu satu sisi dari sebagian diri gue menolak untuk itu.

Menolak untuk kembali menyusun puzzle wajah-wajah mereka yang sebenarnya sudah hampir kabur seluruhnya dari otak ini. Menolak mengabaikan masa depan gue hanya untuk sebuah masa lalu. Menolak takdir bahwa gue kesulitan melupakan mereka.

Seorang sahabat pernah berkata bahwa mencoba melupakan masa lalu adalah sebuah kesalahan. Karena tepat disitulah lo akan kembali mengingatnya, -mengingat mereka para orang-orang yang berasal dari masa lalu sana. Thanks Hen for that world-class advice.

Gue sama sekali gak mencoba menjadi seorang protagonis dalam hidup kalian hei orang-orang dari masa lalu. Sama sekali gak mencoba memenuhi diri gue dengan  kebencian akan potongan kejadian, kata atau apapun itu yang membuat gue benci pada kalian. Gue ingin kebebasan dari kegalauan itu lalu bergerak maju ke sebuah tempat dimasa depan sana.

Gue ingin itu. Cuma itu.

Takdir mungkin akan mempertemukan kita kembali disuatu moment yang gue dan orang-orang dari masa lalu itu tidak bisa menolaknya. Entah kapan.

Tapi sebelum saat itu tiba gue yakinkan bahwa saat itu gue sudah tidak lagi berdiri di zona masa lalu. Dan gue gak akan menjadi diri gue dimasa lalu.

Karena gue tahu kalian juga pasti bukanlah seorang sama seperti kalian dimasa lalu. Karena kalian dan masa lalu membuat gue berubah.

Dan perubahan ini adalah sebuah pilihan yang gue ambil dan dengan keyakinan akan terus gue genggam erat untuk setiap hal baru, setiap orang terkasih baru, kawan serta sahabat-sahabat baru yang akan gue temui dimasa depan.

Hey you people from my past im not sure when that time will come 'till then lets change ourselves!

Diakhir lamunan gue mengulang-ulang sebuah kalimat untuk mewakili apa yang gue rasakan pada saat ini.

‘’Dont worry about people in your past. There’s a reason why they didn’t make it to your future.’’

Dan gue harap itu benar adanya.

Rabu, 06 Maret 2013

izinkan aku (bahagia) bersamanya

Kamu bilang
aku membunuh harapanmu
sadarkah kamu
ketika dulu
kamu mencampakan aku?


Seranganmu padaku
akan menjadi pukulan
untuk dirimu sendiri
sampai akhirnya
kamu sendiri merasa ringkih

Jangan pernah
salahkan aku
jika akhirnya
kamu didera sunyi dalam rindu


Bukan maksud aku
untuk menyayat rasamu
Ketahuilah
dulu pun aku lebih luka daripadamu


Kini
setelah aku temukan
dermaga untuk bersandar
kamu kembali
meminta (cinta) yang pernah aku punya untukkmu


Maaf
benih(cinta)itu
kini telah mengering
bahkan lenyap dari akar hatiku


Kupinta padamu
izinkan aku (bahagia) bersamanya
jika memang
kamu mencintaiku

AKU TAHU KAMU CEMBURU


Aku tahu kamu cemburu
meskipun kamu membisu
Matamu mengatakan
dan sarat kata


Aku tahu kamu menyesal
ketika aku telah bersamanya
Bahasa tubuhmu menyiratkan
kekesalan terdalam


Usahlah kamu menangis
ketika dulu aku menginginkanmu
kamu laksana salju
dingin dan tak mengindahkan hadirku


Kini
ketika aku telah bahagia
kamu datang laksana badai
menerpa palung hatiku
namun aku tak akan tergoyahkan


Pergilah
aku telah ada yang memiliki
dan kutahu kamu masih sendiri
penantianmu akan diriku
akan jadi sia-sia saja

AKU TAK BOLEH JATUH CINTA(LAGI)


Baru saja ada senyum mengembang
ketika kenyataan itu datang
kehangatanpun hadir dengan sendirinya
setelah beberapa waktu dinantikan


Oh Tuhan
jangan biarkan aku jatuh hati padanya
apalagi cinta pada pandangan pertama
walaupun dari rasa
aku menginginkannya


Sering kami bertegur sapa diatas layar kaca
dan jangan sedikitpun hati ikut berperan
apalagi rasa mencuat kepermukaan


Aku tak boleh jatuh cinta
sekalipun itu anugerah
biarkan keakraban kami mengalir laksana niagara
bersama mencari arti kehidupan dan bermuara pada satu kubangan
yaitu kebahagiaan


Tuhan
ajari aku bijaksana
agar kami tak saling terikat
dan masuk kedalam air syetan yang seringkali kami reguk tanpa sengaja


Aku tak boleh jatuh cinta
sekalipun itu indah pada awalnya
jangan biarkan kehangatan ini
berakhir di satu titik yang tak berujung

DOA SEORANG PELACUR


Mungkin kah seorang pelacur
menjadi terhormat
ketika dia meninggalkan tempatnya "Berteduh?"

Adakah seorang pelacur
kembali suci setelah
harga dirinya direnggut
oleh kepingan rupiah?

Dimanakah seorang pelacur
akan bernaung
disaat dirinya tak lagi berdaya
tak lagi berguna?

Kemanakah seorang pelacur
akan melangkah
setelah sinarnya meredup
dan kehilangan bintangnya?

Bilamana jika seorang pelacur
kembali ke fitrahnya
sebagai manusia
ciptaan Sang Kholik?

Adakah tempat yang layak
untuk seorang pelacur
ketika ia tak lagi
memainkan perannya?

BERSETUBUH DENGAN RASA


Bercintalah dengan bumi
agar kau mengerti arti keindahan

Bersetubuhlah dengan alam
bersenggamalah dengan dunia
supaya kau dapat memaknai
arti kebahagian sejati

Bercengkramalah dengan malam
ajaklah bintang dalam pelukmu
agar kau temui makna kesepian
kiranya kau mendalami arti disakiti

Bermadulah bersama matahari
sertakan awan dalam dekapanmu
agar kau mengerti arti cemburu
agar kau tahu bagaimana rasanya terbakar api asmara

SINYAL LACUR DALAM DIRIKU

Aku bingung
kenapa banyak mata yang menatapku
liar.,
seolah ingin menjeratku lalu bercinta


Begitu kuatkah pesona yang kupunya
sampai akhirnya banyak wanita mengedipku nakal

Aku sadar
aku bukan siapa-siapa
dan aku bukanlah apa-apa

Ataukah mereka menangkap sinyal lacur dalam diriku?

Entahlah


Jika saja selingkuh itu bukan lah hal tabu
mungkin mereka akan ku mangsa juga

Tapi tidak untuk saat ini
biarlah sejenak aku menjadi orang yang paling munafik
setidaknya untuk saat ini

my miss

kau mengajari ku melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
merengkuh rasa takut tanpa perlu susut
ku terdiam dan terbangun dari ilusi
namun aku tak memilih untuk pergi
aku merindukan mu
disaat aku merasakan kesepian
aku merindukan mu ketika
aku terbangun dari ilusi ku
aku merindukanmu ketika
aku teringat akan sapa lembut mu