Sekarang genap umurku
menginjak umur 15 tahun,umur yang mungkin bisa dikatakan sudah harus bisa mulai
merintis jalan untuk masa depannya kelak,tapi aku tahu jalanku tidak
mudah,banyak halangan dan rintangan yang mungkin akan aku temukan nanti,tapi
dari sekian banyaknya perjalanan hidupku nanti,aku tidak akan pernah lupa bahwa
ada sosok yang luar biasa disampingku,sosok luar biasa itu adalah IBU,sekarang
umurku memang benar menginjak umur 15 tahun,tidak terasa,ya memang tidak terasa
memang,sedikit melihat kebelakang,tepat 15 tahun silam aku masih berada didalam
kandungan seorang wanita pilihan tuhan,wanita yang luar biasa,wanita yang
memiliki raga yang bisa dibilang lemah,namun memiliki kekuatan yang luar
biasa,iya wanita yang kuat,wanita yang tegar bagaikan karang yang dihempas deru
ombak,kusebut wanita luar biasa itu IBU...
Ibu,mungkin kini
umurku sudah pantas dibilang remaja,dan tentunya umurku sekarang bisa dibilang
umur yang tidak pantas dibilang anak kecil lagi,aku sudah tumbuh besar menjadi
anak yang cukup kuat dibanding aku pada waktu itu,waktu dimana aku hanya bisa
menangis dan merengek didepan mu. Fisik ku sudah berubah sekarang,aku jadi
terlihat lebih tegap dan terlihat lebih tegar untuk menghadapi setiap ejekan
teman sepermainan ku,beda dengan aku yang dulu hanya bisa merengek dan menangis
karena menjadi ejekan teman sepermainan ku,karena tubuhku yang masih terlihat
kecil.
Tapi kau tau
ibu,dibalik bertambahnya umur dan perubahan fisik ku sekarang,aku masih merasa tetap sama seperti dulu bila
sedang sedih,dan pastinya aku akan terlihat cengeng dihadapanmu,aku masih
sering merengek dan menangis,meskipun hal yang menyebabkan rengekan dan
tangisan ku kini berbeda,bukan akibat ijekan seperti waktu aku kecil dulu,hal yang membuatku seperti itu adalah,hidup yang
aku lihat sekarang,ketidak adilan lingkungan baruku,ketidak samaan pandangan
teman-temanku terhadap hal yang aku pandang,itu semua membuatku
kesal,murung,dan terkadang mebuat benci hidup ini.apalagi saat ini aku sudah
tau apa itu perasaan terhadap lawan jenis ku,sekarang,anak mu ini sudah tau apa
yang namanya cinta ibu,hehehe aku sudah besarkan sekarang? Aku sudah mengenal
apa itu perasaan suka,aku juga sudah tau istilah pacaran,Nah tau kah kau ibu,yang
namanya cinta itulah salah satu hal yang menyebabkan aku sering merengek dan
menangis,aneh memang,kenapa aku seperti itu ya..
Ibu,untuk saat ini
aku hanya ingin menulis sebagian perasaanku terhadap mu,rasa cintaku,rasa
sayang ku terhadapmu,rasa menyesalku yang belum bisa memberimu kebahagian dan
rasa bangga terhadap diriku,melalui tulisan ini pun aku ingin menulis
permintaan maaf ku yang teramat sering membuat hati ibu sakit bahkan terluka
akibat tingkah laku dan ucapanku.
Tulisan ini aku tulis
karena aku tahu,begitu sulitnya bibir ini untuk menceritakan semua perasaan
ini,aku pun kadang tidak tahu harus pada siapa aku menceritakannya,diri ini
begitu angkuh dan gengsi untuk menceritakannya,
walaupun hanya ucapan terimakasih atas semua kasih sayang yang selama
ini ibu berikan padaku.
Ibu,hal pertama yang
ingin aku ucapkan padamu,aku sangat mencintai dan menyayangi ibu lebih dari
apapun,dari sekian banyaknya hal yang bersinar di dunia ini,ibu tetap yang
paling bersinar ,ibu yang selalu menyinari setiap kegelapan hati ini,ketika hati
ini terlalu gelap akan kesombongan dan keangkuhan,sinarmu menyinari,dan
memberikan cahaya agar hatiku tak lagi didiami oleh kegelapan,kata-katamu,nasehat-nasehat
terbaikmu,bagai riak air yang mengalir,menyejukan hati disaat hati ini panas
akan keegoisan dan amarah yang secara perlahan akan membutakan logika dan
nalarku.
Disaat aku mulai
terbang tinggi,ibu hadir untuk senantiasa mengingatkan ku agar tidak
terbang terlalu tinggi agar aku tak kehilangan arah dan tetap berpijak pada
tanah yang selama ini aku pijak.
Ibu,ibu tahu
tidak,aku sangat menyangimu ibu,melebihi dari apapun yang bersinar didunia ini,lebih
dari apapun yang bergemerlapan didunia ini,karena dengan kasih sayangmu lah
hidupku jauh lebih bersinar,dan bergemerlap. aku masih ingat waktu aku masih
kecil dulu,ibu selalu membawaku kemanapun ibu pergi,ibu selalu menjaga ku saat
itu,bahkan menjaga tidur ku dengan awas,tanpa menghiraukan rasa kantuk dan
lelah yang tengah ibu rasakan. bila saatnya tiba nanti,disaat raga ibu tak lagi
mampu menopang,disaat raga ibu tak mampu lagi bergerak leluasa,aku ingin ada
disampingmu,menjagamu,menjaga tidurmu dengan awas,memberikanmu kasih sayang yang
dulu ku dapatkan darimu.
Ibu,meskipun hidup kita
tidak bergelimang harta,meski dari keadaan ekonomi kita bisa disebut
sederhana,tapi hal itu tak akan mempengaruhi rasa sayang dan cintaku terhadap
mu,tanpa mengesampingkan sosok ayah yang tegar di tengah-tengah kita,yang tak
pernah lelah mecari nafkah untu kita,aku
cinta kalian.oh iya ibu,Kau tahu ibu,meskipun keadaan kita seperti ini,aku
merasa beruntung,aku beruntung bisa lahir,tumbuh dan hidup disekeliling orang
yang hangat dan penuh kasih sayang seperti ibu dan ayah,aku merasa jauh lebih
kaya,karena harta yang memang hakiki yang aku butuhkan bisa kudapatkan dari kasih
sayang kalian,itu membuat ku merasa sebagai manusia yang paling beruntung yang
telah tuhan ciptakan.
Terima kasih atas segala
kasih sayang yang telah ibu berikan kepadaku,selama 9 bulan dalam rahim
mu,entah apa yang aku rasakan,aku tak tahu,mungkin selama 9 bulan itu pun aku
telah banyak merepotkan mu,membuat mu kesakitan setiap hari,kerena harus mejaga dan merawatku agar kelak
saat aku terlahir kedunia,aku menjadi anak yang sehat tanpa kekurangan sesuatu
apapun.
Setelah lahir,mungkin
ibu bahagia melihat wujud kecilku,bila saat ini aku bisa melihat moment itu
mungkin aku akan sama seperti ibu,namun kebahagianku saat meihat itu jauh
melebihi bahagia yang ibu rasakan,kenapa?aku akan jauh lebih bahagia karena aku
terlahir dari rahim seorang wanita luar biasa sepertimu.
Saat aku mulai
berbicara dan mulai belajar untuk berjalan,beberapa kali aku terjatuh,dan aku
tahu,ibu pasti dengan khawatir mengawasi usahaku tersebut,tak hentinya ibu
mengajari ku berjalan,dengan penuh kesabaran,sampai akhirnya akupun bisa
berjalan,sampai saat ini,sampai sekarang,iya sampai sekarang,bahkan sampai saat
ini pun aku masih sering sekali terjatuh namun ibu tetap sama,ibu masih tetap
sabar membantu ku untuk berdiri disaat aku terjatuh,menuntunku dan memapahku
disaat aku belum sanggup untuk berdiri setelah aku terjatuh. didunia yang kini
sudah harus ku hadapi dengan kekuatan ku sendiri.
Aku ingat saat ibu
mengajariku untuk belajar untuk pertama kalinya,awalnya aku tidak sanggup,namun
dengan perlahan,dan dengan penuh kesabaran ibu senantiasa mengajariku,agar aku
bisa memahami pelajar tersebut,bahkan sampai saat ini,ibu masih tetap sabar
ibu,mengajari ku dan memberiku pemahaman agar aku bisa memahami hidup
ini,nasehat-nasehatmu yang tak pernah habis untukku membuat aku bisa belajar
dan bisa lebih berpikir dan memahami pilihan hidup terbaik seperti apa yang
akan aku ambil.
Ibu,Maafkan aku telah
banyak manyakiti hatimu,maafkan aku ibu yang selalu mengecewakan mu,dengan
tingkah laku dan ucapanku yang sering melukai hatimu.aku tak sepantasnya
berkata yang melukai hatimu itu,namun kadang emosi dan keegoisan ini mengalahkan
dan menguasai diriku ini,mungkin bukan hal itu saja,terlalu banyak kesalahan
ini yang sering ku perbuat terhadapmu.
Maaf kan aku yang
selama ini selalu membentak,dan mengacuhkan perintahmu ibu,maafkan aku yang
dengan sombong dan gengsinya susah sekali berterimakasih atas semua yang ibu
berikan.
Maafkan aku juga ibu,aku belum bisa berbakti dengan baik selama ini..
Maafkan aku juga ibu,aku belum bisa berbakti dengan baik selama ini..
Aku sadar ibu,aku
lebih mudah mengucapkan terimakasih dan permintaan maaf kepada orang lain
dibanding mengucapkannya untuk ibu.
Entah bagaimana
hancurnya aku ibu,bila suatu hari nanti ibu meninggalkan aku sendirian..
Betapa menyesalnya
aku,jika suatu hari nanti ibu meninggalkanku disaat aku belum bisa memeberikan
kebahagian dan kebanggaan untuk ibu..
Aku tidak tahu harus
kepada siapa aku bercerita tentang keluh kesahku disaat kegundahan datang,mungkin
hanya berdoa dan berserah diri kepada tuhan sajalah yang bisa aku
lakukan,sebagaimana yang dulu ibu ajarkan kepadaku..
Harus kepada siapa
aku bisa memberi kebahagian bila kelak aku berhasil karena jerih payahku,kalo
ibu tidak ada lagi disampingku nanti.
Jika suatu saat nanti
kita terpisah,jika suatu saat kita dipisahkan oleh kematian,mungkin saat itulah
saat-saat dimana aku akan merasa hancur,karena kita tidak akan bisa lagi
tertawa bersama,merasakan kebahagian dan kesedihan,kita sudah terpisah,namun
rasa cinta dan sayangku terhadap ibu tidak akan pernah mati,dan aku sangat
bersyukur bisa menjadi buah hati ibu,dan merasakan indahnya hidup bersama
ibu,suatu saat nanti jika jiwa ini terpisah dari raganya,dan jika tuhan
mengizinkan keinginanku,aku ingin di istirahatkan disamping tempat
perisitrahatan mu ibu.
Tapi Sebelum waktu
dimana kita akan terpisah,dan sebelum ibu pergi,ingin sekali aku bisa berbakti
dengan sungguh-sungguh,seperti harapan ibu,membahagiakan ibu dan membuat ibu
bangga kepadaku sebagai buah hati ibu. Ingin sekali aku membasuh kakimu dan
mencium kakimu sambil bersimpuh memohon maaf atas semua kesalahan yang terlalu
banyak aku lakukan..
ibu,aku
menulis ini
menggunakan hatiku,walau tidak semua apa yang aku rasakan dapat aku
tulisakan,tapi,tulisan kecil ini setidaknya bisa kutulis dengan cukup
baik,dan semoga bisa mewakili perasaan ku
terhadap ibu,aku bangga menjadi buah hatimu,aku bersyukur bisa terlahir
kedunia
ini dari rahim seorang wanita yang luar biasa sepertimu. ibu,aku sayang
sekali
kepadamu,melebihi apapun yang aku miliki sekarang dan sampai kapanpun
perasaanku ini tidak akan pernah berubah...
Dari buah hatimu yang
sangat mencintai dan menyangimu...